Banyak pendapat
tentang bagaimana alam dan isinya dapat diciptakan, pendapat-pendapat itu.
Materalisme
adalah system pemikiran yang menggangap bahwa zat itu merupakan suatu materi
yang mutlak dan menolak segala keberadaaan kecuali materi [Zat].( Harun yahya, Mengenal Allah Lewat Akal, hlm 9). Namun
perkembangan sains dan teknologi abad ke-20 “model alam semesta statis” telah
hancur berkeping keeping.( Harun yahya, keajaiban
Al-qur’an, hlm 1).
Tetapi dibalik itu semua diabad moderenini masih ada saja
saintis yang mendukungnya diantaranya Stephen Hawking yang kepintaranya
disandingkan dengan Albert Einsten, dia berkata bahwa tidak ada tempat untuk tuhan
bagi teori penciptaan alam semesta. Menurutnya ada hokum seperti gravitasi yang
bias diciptakan sendiri oleh alam dari ketiadaan. (Republika, 15 September 2011,
Kolom Islam, hlm 26),
Tetapi Stephen Hawking sendiri tidak menjelaskan siapa
yang mengerakan alam itu sendiri sebagai gravitasi yang membentuknya, ini lah
yang membuat hasil pemikiran para ilmuwan (saintis) yang menggunakan kekuatan
(daya) pikirnya saja, sehingga tidak
mampu menjangkau alam diluar materi (alam ghaib) yang hanya dapat dijangkau
oleh kekuatan rasa (keyakinan).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar